Wednesday, 29 June 2016


Pada suatu saat saya berkenalan dengan teman baru, dan saya mulai ngobrol kebetulan pas jam makan siang, akhirnya kita putuskan untuk makan bersama. Saya minta dia yang menentukan untuk makan dimana. 
Dia mulai menceritakan pengalamannya bekerja, saya lupa pembicaraan apa yang menyebabkan dia mengatakan bahwa bos dia tidak pernah makan bersama dengan karyawannya. Dan kalau makan hanya dengan orang - orang tertentu saja.

Memang saya sering mendengar beberapa teman, mereka memang menjaga jarak agar dapat disegani oleh bawahannya, bawahan tidak kurang ajar pada atasannya. Pernyataan yang menarik buat saya, karena selama ini saya bisa makan dimana saja, dan saya dapat makan sama siapa saja, tanpa melihat dia manager atau staff. Bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya kalau dia tidak mempunyai hubungan yang baik dengan bawahannya, karyawan akan bekerja karena ketakutan.

Pada awal saya mendirikan perusahaan dengan jumlah karyawan sudah lebih dari 15, saya adalah tipe orang yang choleric, sangat dominan dan banyak ditakuti oleh karyawan. Saya tidak dapat menyampaikan gagasan - gagasan ke mereka, sehingga saya merasakan bahwa saya bekerja hanya untuk mengawasi karyawan untuk bekerja. Rasanya waktu saya menjadi mahal sekali kalau hanya digunakan untuk mengawasi karyawan bekerja. Saya tidak tahu harus mulai darimana untuk mengubah keadaan ini. Tetapi pada saat itu saya mulai membaca buku, dan mulai belajar leadership.

Sekarang ini saya sangat dekat dengan para Team saya, saya bisa becanda, bisa pergi bersama, dan makan bersama, saya tidak harus memantau apa yang mereka kerjakan, tetapi mereka semangat untuk mengerjakan pekerjaan mereka, karena mereka tahu persis, mengapa mereka harus kerja keras dan fun.

Sebetulnya apa yang berbeda?, pada saat saya menjalin komunikasi dengan baik, dan secara terbuka saya akan menceritakan sesuai dengan posisi dan kapasitas penangkapan dari masing - masing orang. Maka akan timbul rasa percaya, sebenarnya rasa percaya ini yang membuat mereka dapat lebih produktif dalam bekerja, banyak ide - ide baru yang keluar.

John C. Maxwell mengatakan bahwa seorang pemimpin harus dapat memberi nilai tambah, untuk dapat memberi nilai tambah. Sebelum dapat memberikan nilai tambah, orang yang akan menerima harus percaya terlebih dahulu dengan orang yang akan memberi. Membangun kepercayaan tidak dengan perintah dan jabatan, tetapi dengan komunikasi yang baik, dan harus dilakukan dengan tulus tanpa ada maksud terselubung (hidden agenda).
Karena John C Maxwell juga sering menuliskan “They don’t care how much you know, They know How much you care”, seseorang tidak akan peduli berapa banyak yang kita tahu terhadap dia, tetapi dia akan tahu seberapa besar kita mengasihi dia.

Pelajaran yang didapatkan
Menjadi seorang pemimpin yang disegani tidak sama dengan pemimpin yang ditakuti, seseorang ditakuti karena bagaimana kita memperlakukan orang lain. Sedangkan menjadi orang yang disegani karena perbuatan kita sehingga orang lain menaruh respek, sehingga disegani harus didapatkan dari orang lain (you have to earn it).

Untuk memimpin suatu organisasi atau perusahaan menjadi lebih efektif sang pemimpin harus menjadi orang yang disegani bukan yang ditakuti.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menjalin komunikasi yang baik antar pimpinan dan karyawan, komunikasi bukan berarti pandai bicara sehingga akan bicara terus, tetapi komunikasi yang baik adalah mau mendengarkan masalah yang terjadi pada anak buahnya. Memberikan support pada saat mereka mempunyai masalah.

Setelah terjalin komunikasi yang baik, maka akan timbul rasa percaya. Dan respect terjadi pada saat seseorang itu percaya terhadap pemimpinnya.



sumber : http://www.andalsoftware.com/Layanan/Artikel/Read/Pemimpin-yang-Disegani-atau-Ditakuti

0 komentar :

Post a Comment

Saran Komentar

Categories

Blog Archive

Powered by Blogger.

Followers

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Our Facebook Page

Popular Posts