Pada
suatu saat saya berkenalan dengan teman baru, dan saya mulai ngobrol kebetulan
pas jam makan siang, akhirnya kita putuskan untuk makan bersama. Saya minta dia
yang menentukan untuk makan dimana.
Dia mulai menceritakan pengalamannya
bekerja, saya lupa pembicaraan apa yang menyebabkan dia mengatakan bahwa bos
dia tidak pernah makan bersama dengan karyawannya. Dan kalau makan hanya dengan
orang - orang tertentu saja.
Memang
saya sering mendengar beberapa teman, mereka memang menjaga jarak agar dapat
disegani oleh bawahannya, bawahan tidak kurang ajar pada atasannya. Pernyataan
yang menarik buat saya, karena selama ini saya bisa makan dimana saja, dan saya
dapat makan sama siapa saja, tanpa melihat dia manager atau staff. Bagaimana
seorang pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya kalau dia tidak mempunyai
hubungan yang baik dengan bawahannya, karyawan akan bekerja karena ketakutan.
Pada
awal saya mendirikan perusahaan dengan jumlah karyawan sudah lebih dari 15,
saya adalah tipe orang yang choleric, sangat dominan dan banyak ditakuti oleh karyawan. Saya tidak
dapat menyampaikan gagasan - gagasan ke mereka, sehingga saya merasakan bahwa
saya bekerja hanya untuk mengawasi karyawan untuk bekerja. Rasanya waktu saya
menjadi mahal sekali kalau hanya digunakan untuk mengawasi karyawan bekerja.
Saya tidak tahu harus mulai darimana untuk mengubah keadaan ini. Tetapi pada
saat itu saya mulai membaca buku, dan mulai belajar leadership.
Sekarang
ini saya sangat dekat dengan para Team saya, saya bisa becanda, bisa pergi bersama, dan makan bersama, saya
tidak harus memantau apa yang mereka kerjakan, tetapi mereka semangat untuk
mengerjakan pekerjaan mereka, karena mereka tahu persis, mengapa mereka harus
kerja keras dan fun.
Sebetulnya
apa yang berbeda?, pada saat saya menjalin komunikasi dengan baik, dan secara
terbuka saya akan menceritakan sesuai dengan posisi dan kapasitas penangkapan
dari masing - masing orang. Maka akan timbul rasa percaya, sebenarnya rasa
percaya ini yang membuat mereka dapat lebih produktif dalam bekerja, banyak ide
- ide baru yang keluar.
John
C. Maxwell mengatakan bahwa seorang pemimpin harus dapat memberi nilai tambah,
untuk dapat memberi nilai tambah. Sebelum dapat memberikan nilai tambah, orang
yang akan menerima harus percaya terlebih dahulu dengan orang yang akan
memberi. Membangun kepercayaan tidak dengan perintah dan jabatan, tetapi dengan
komunikasi yang baik, dan harus
dilakukan dengan tulus tanpa ada maksud terselubung (hidden agenda).
Karena
John C Maxwell juga sering menuliskan “They don’t care how much you know,
They know How much you care”, seseorang tidak akan peduli berapa banyak
yang kita tahu terhadap dia, tetapi dia akan tahu seberapa besar kita mengasihi
dia.
Pelajaran
yang didapatkan
Menjadi
seorang pemimpin yang disegani tidak sama dengan pemimpin yang ditakuti,
seseorang ditakuti karena bagaimana kita memperlakukan orang lain. Sedangkan
menjadi orang yang disegani karena perbuatan kita sehingga orang lain menaruh
respek, sehingga disegani harus didapatkan dari orang lain (you have to earn
it).
Untuk
memimpin suatu organisasi atau perusahaan menjadi lebih efektif sang pemimpin
harus menjadi orang yang disegani bukan yang ditakuti.
Langkah
pertama yang perlu dilakukan adalah menjalin komunikasi yang baik antar
pimpinan dan karyawan, komunikasi bukan berarti pandai bicara sehingga akan
bicara terus, tetapi komunikasi yang baik adalah mau mendengarkan masalah yang
terjadi pada anak buahnya. Memberikan support pada saat mereka mempunyai masalah.
Setelah
terjalin komunikasi yang baik, maka akan timbul rasa percaya. Dan respect
terjadi pada saat seseorang itu percaya terhadap pemimpinnya.
sumber : http://www.andalsoftware.com/Layanan/Artikel/Read/Pemimpin-yang-Disegani-atau-Ditakuti
0 komentar :
Post a Comment
Saran Komentar