Monday, 27 June 2016


Beberapa waktu yang lalu saya berdiskusi dengan teman saya, pertanyaannya sederhana, mengapa ada beberapa teman kita yang menurut kacamata kita harusnya sudah tidak tenang hidupnya, karena dia mempunyai banyak hutang, sedangkan pekerjaannya tidak dapat menutup hutang tersebut, tetapi menurut sudut pandang kita dia masih merasa nyaman ? 
Mengapa dinilai merasa nyaman, di setiap pembicaraan dengan teman saya ini, dia tidak ada tanda untuk mengubah hidupnya yang seperti sekarang ini menjadi kehidupan yang lebih baik dari sisi ekonomi. Hal ini terlihat dari jawaban pertanyaan yang kami tanyakan.
Sebagai test saja, biasanya saya bertanya kehidupan semacam apa yang kamu inginkan dalam waktu 5 – 10 tahun yang akan datang ? 
Biasanya mereka akan menjawab rumah, mobil dan sebagainya hal-hal dasar yang perlu dipenuhi sesuai hukum maslow. Pada saat saya mulai mendetailkan keinginannya misalnya rumah seperti apa yang kamu inginkan, biasanya dia menjawab kecil saja. Saya tahu persis karena yang dia jawab adalah melihat kondisi sekarang. Kemudian saya katakan jangan melihat kondisi sekarang, tetapi seandainya uang tidak bermasalah rumah seperti apa yang kamu inginkan ? biasanya setelah saya mengatakan seperti itu, maka dia mulai menjawab dengan rumah yang benar-benar dia inginkan.
Apa yang membuat perbedaan antara membuat rumah idaman yang dapat dicapai dalam keadaan ekonomi keluarganya sekarang, dan membuat rumah idaman yang kalau dalam keadaan ekonomi keluarganya sekarang mungkin tidak akan mendapatkan ?
Kalau seandainya teman saya tersebut memilih yang pertama, maka tidak akan ada usaha ekstra atau cara berpikir untuk mencari cara lain untuk menopang ekonomi keluarganya, karena apa yang ada sekarang bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.
Kalau seandainya seperti yang kedua, maka dalam keadaan ekonomi keluarga yang sekarang ini tidak mungkin didapatkan, maka dia akan berpikir bagaiman cara mendapatkannya ? pada saat dia memikirkan bagaimana cara mendapatkannya, perjalanannya memang panjang, tetapi dia akan mencari informasi dan berusaha untuk memperbaiki ekonomi keluarga.
Saya pernah bertemu dengan seorang teman yang sudah bekerja cukup lama dan jabatannya sebagai Manager. Dia merasa nyaman dengan jabatan managernya, padahal dia mempunyai anak yang masih kecil, kemudian saya mulai bertanya anaknya sekarang umur berapa ? dan berapa tahun lagi masuk ke perguruan tinggi ? kira-kira jurusan apa yang ingin diambil ? Kemudian saya bertanya dengan pertanyaan yang paling konyol menurut saya, Apakah menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi menjadi prioritas yang utama ?
Pertanyaan terakhir ini yang membuat dia agak sedikit kurang nyaman, mungkin dia mulai berpikir bagaimana seandainya pada saat anaknya masuk kuliah dia tidak dapat menyiapkan dana yang dibutuhkan untuk anaknya melanjutkan kuliah. Yang tadinya si Manager tersebut merasa nyaman-nyaman saja, dengan satu pertanyaan tentang pendidikan anaknya, membuat dia berpikir keras untuk dapat memberikan pendidikan yang baik.
Pelajaran yang saya dapatkan
Pada saat saya tidak mempunyai impian atau impian saya itu mudah untuk didapatkan dalam keadaan sekarang, saya tidak akan bergerak untuk berpikir bagaimana caranya saya bisa bertumbuh lagi untuk mendapatkan yang lebih. Saya akan membedakan antara bermimpi yang lebih besar dengan Greedy atau tamak.
Kalau Greedy atau tamak selalu menginginkan yang lebih lagi, tetapi usaha yang dilakukannya adalah usaha yang mudah dan akibatnya tidak menumbuhkan skill dan kemampuan untuk hal yang lebih positif. Sedangkan impian yang besar akan membuat seseorang itu bertumbuh secara skill dan pengetahuan.

Jadi kenyamanan itu tidak dialami oleh orang yang sudah mapan secara ekonomi saja, melainkan orang yang masih kekurangan secara ekonomi masih dapat merasakan kenyamanan dalam hidupnya. Semakin seseorang punya impian yang besar dan mau mengejarnya, disitulah pertumbuhan secara pribadi akan terbentuk.

Ditulis oleh Indra Sosrodjojo dalam forum linkedin.com

0 komentar :

Post a Comment

Saran Komentar

Categories

Blog Archive

Powered by Blogger.

Followers

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Our Facebook Page

Popular Posts