Wednesday, 29 June 2016


Pada suatu saat saya berkenalan dengan teman baru, dan saya mulai ngobrol kebetulan pas jam makan siang, akhirnya kita putuskan untuk makan bersama. Saya minta dia yang menentukan untuk makan dimana. 
Dia mulai menceritakan pengalamannya bekerja, saya lupa pembicaraan apa yang menyebabkan dia mengatakan bahwa bos dia tidak pernah makan bersama dengan karyawannya. Dan kalau makan hanya dengan orang - orang tertentu saja.

Memang saya sering mendengar beberapa teman, mereka memang menjaga jarak agar dapat disegani oleh bawahannya, bawahan tidak kurang ajar pada atasannya. Pernyataan yang menarik buat saya, karena selama ini saya bisa makan dimana saja, dan saya dapat makan sama siapa saja, tanpa melihat dia manager atau staff. Bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya kalau dia tidak mempunyai hubungan yang baik dengan bawahannya, karyawan akan bekerja karena ketakutan.

Pada awal saya mendirikan perusahaan dengan jumlah karyawan sudah lebih dari 15, saya adalah tipe orang yang choleric, sangat dominan dan banyak ditakuti oleh karyawan. Saya tidak dapat menyampaikan gagasan - gagasan ke mereka, sehingga saya merasakan bahwa saya bekerja hanya untuk mengawasi karyawan untuk bekerja. Rasanya waktu saya menjadi mahal sekali kalau hanya digunakan untuk mengawasi karyawan bekerja. Saya tidak tahu harus mulai darimana untuk mengubah keadaan ini. Tetapi pada saat itu saya mulai membaca buku, dan mulai belajar leadership.

Sekarang ini saya sangat dekat dengan para Team saya, saya bisa becanda, bisa pergi bersama, dan makan bersama, saya tidak harus memantau apa yang mereka kerjakan, tetapi mereka semangat untuk mengerjakan pekerjaan mereka, karena mereka tahu persis, mengapa mereka harus kerja keras dan fun.

Sebetulnya apa yang berbeda?, pada saat saya menjalin komunikasi dengan baik, dan secara terbuka saya akan menceritakan sesuai dengan posisi dan kapasitas penangkapan dari masing - masing orang. Maka akan timbul rasa percaya, sebenarnya rasa percaya ini yang membuat mereka dapat lebih produktif dalam bekerja, banyak ide - ide baru yang keluar.

John C. Maxwell mengatakan bahwa seorang pemimpin harus dapat memberi nilai tambah, untuk dapat memberi nilai tambah. Sebelum dapat memberikan nilai tambah, orang yang akan menerima harus percaya terlebih dahulu dengan orang yang akan memberi. Membangun kepercayaan tidak dengan perintah dan jabatan, tetapi dengan komunikasi yang baik, dan harus dilakukan dengan tulus tanpa ada maksud terselubung (hidden agenda).
Karena John C Maxwell juga sering menuliskan “They don’t care how much you know, They know How much you care”, seseorang tidak akan peduli berapa banyak yang kita tahu terhadap dia, tetapi dia akan tahu seberapa besar kita mengasihi dia.

Pelajaran yang didapatkan
Menjadi seorang pemimpin yang disegani tidak sama dengan pemimpin yang ditakuti, seseorang ditakuti karena bagaimana kita memperlakukan orang lain. Sedangkan menjadi orang yang disegani karena perbuatan kita sehingga orang lain menaruh respek, sehingga disegani harus didapatkan dari orang lain (you have to earn it).

Untuk memimpin suatu organisasi atau perusahaan menjadi lebih efektif sang pemimpin harus menjadi orang yang disegani bukan yang ditakuti.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menjalin komunikasi yang baik antar pimpinan dan karyawan, komunikasi bukan berarti pandai bicara sehingga akan bicara terus, tetapi komunikasi yang baik adalah mau mendengarkan masalah yang terjadi pada anak buahnya. Memberikan support pada saat mereka mempunyai masalah.

Setelah terjalin komunikasi yang baik, maka akan timbul rasa percaya. Dan respect terjadi pada saat seseorang itu percaya terhadap pemimpinnya.



sumber : http://www.andalsoftware.com/Layanan/Artikel/Read/Pemimpin-yang-Disegani-atau-Ditakuti

Tuesday, 28 June 2016


Ramadhan sudah memasuki minggu terakhirnya, tentunya diantara kita semua sudah menantikan THR yang sudah didepan mata dan terbesit rencana-rencana untuk liburan, belanja untuk menghabiskan Uang THR.
TUNJANGAN HARI RAYA adalah hak setiap karyawan (dan saat ini juga PNS) yang harus diberikan oleh perusahaannya saat menjelang hari raya keagamaan, (tetapi umumnya diberikan saat Idul Fitri) .
Seberapa besar THR yang kita dapatkan saat hari lebaran, tentu bisa membantu kita memenuhi kebutuhan saat lebaran tiba.
Agar THR yang didapat tidak cepat habis atau agar THR sekalian TIDAK CEPAT DATANG DAN CEPAT PERGI, Kita harus bisa mengelolanya dengan baik. beberapa aspek dalam mengelola uang THR harus kita perhatikan untuk menghindari hal ini terjadi, berikut ini saya akan memberikan Tips bagaimana mengelola atau menggunakan uang THR kamu dengan tepat :

Anda bisa memulainya dengan mencatat kebutuhan lebaran yang dibiayai dari uang THR,
Prioritaskan untuk kebutuhan perlengkapan yang memang dibutuhkan menunjang perayaan lebaran kamu seperti makanan, pakaian, ongkos mudik sampai dengan uang yang akan diberikan ke keluarga. karena tentu semua orang punya prioritas masing-masing yang harus diutamakan.
INGAT setelah Lebaran bagi yang berkeluarga akan ada kebutuhan lain berkaitan dengan Tahun ajaran baru bagi anak-anak yang bersekolah.

Bedakan Gaji Anda Dengan THR
Selain THR tentu kita semua menerima atau mendapatkan gaji bulanan seperti biasa, kami sarankan kamu jangan mencampurkan antara uang THR dan gaji. THR bisa kamu gunakan untuk kebutuhan yang extra disaat lebaran, sementara uang gaji sebaiknya hanya digunakan untuk membiayai kebutuhan rutinitas seperti biasa.
Belakangkan Keinginan, Utamakan Kebutuhan
Tips selanjutnya kamu bisa lupakan terlebih dahulu kebutuhan pribadi yang mungkin disaat itu kamu inginkan, utamakanlah kebutuhan yang kamu butuhkann, dikarenakan THR yang didapat biasanya besarnya sama dengan 1 kali gaji dan ada sebagian orang yang ingin membelanjakan barang keinginannya selama ini seperti gadget atau sepeda motor baru. jika gadget atau sepeda motor yang kamu miliki masih berfungsi dengan baik, sebaiknya kita  bisa menahan selera untuk membelinya.
Membayar kewajiban terlebih dahulu

Gunakanlah THR, terutama untuk membayar kewajiban-kewajibanmu terlebih dahulu misalnya pajak, cicilan, kartu kredit. hutang dan zakat fitrah. dengan kamu membayar kewajiban tersebut, jadinya kamu tidak bisa membelanjakan barang kebutuhan lebaran, efeknya sangat bagus untuk diri karena dapat meringankan beban tanggungan nanti.

Monday, 27 June 2016


Beberapa waktu yang lalu saya berdiskusi dengan teman saya, pertanyaannya sederhana, mengapa ada beberapa teman kita yang menurut kacamata kita harusnya sudah tidak tenang hidupnya, karena dia mempunyai banyak hutang, sedangkan pekerjaannya tidak dapat menutup hutang tersebut, tetapi menurut sudut pandang kita dia masih merasa nyaman ? 
Mengapa dinilai merasa nyaman, di setiap pembicaraan dengan teman saya ini, dia tidak ada tanda untuk mengubah hidupnya yang seperti sekarang ini menjadi kehidupan yang lebih baik dari sisi ekonomi. Hal ini terlihat dari jawaban pertanyaan yang kami tanyakan.
Sebagai test saja, biasanya saya bertanya kehidupan semacam apa yang kamu inginkan dalam waktu 5 – 10 tahun yang akan datang ? 
Biasanya mereka akan menjawab rumah, mobil dan sebagainya hal-hal dasar yang perlu dipenuhi sesuai hukum maslow. Pada saat saya mulai mendetailkan keinginannya misalnya rumah seperti apa yang kamu inginkan, biasanya dia menjawab kecil saja. Saya tahu persis karena yang dia jawab adalah melihat kondisi sekarang. Kemudian saya katakan jangan melihat kondisi sekarang, tetapi seandainya uang tidak bermasalah rumah seperti apa yang kamu inginkan ? biasanya setelah saya mengatakan seperti itu, maka dia mulai menjawab dengan rumah yang benar-benar dia inginkan.
Apa yang membuat perbedaan antara membuat rumah idaman yang dapat dicapai dalam keadaan ekonomi keluarganya sekarang, dan membuat rumah idaman yang kalau dalam keadaan ekonomi keluarganya sekarang mungkin tidak akan mendapatkan ?
Kalau seandainya teman saya tersebut memilih yang pertama, maka tidak akan ada usaha ekstra atau cara berpikir untuk mencari cara lain untuk menopang ekonomi keluarganya, karena apa yang ada sekarang bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.
Kalau seandainya seperti yang kedua, maka dalam keadaan ekonomi keluarga yang sekarang ini tidak mungkin didapatkan, maka dia akan berpikir bagaiman cara mendapatkannya ? pada saat dia memikirkan bagaimana cara mendapatkannya, perjalanannya memang panjang, tetapi dia akan mencari informasi dan berusaha untuk memperbaiki ekonomi keluarga.
Saya pernah bertemu dengan seorang teman yang sudah bekerja cukup lama dan jabatannya sebagai Manager. Dia merasa nyaman dengan jabatan managernya, padahal dia mempunyai anak yang masih kecil, kemudian saya mulai bertanya anaknya sekarang umur berapa ? dan berapa tahun lagi masuk ke perguruan tinggi ? kira-kira jurusan apa yang ingin diambil ? Kemudian saya bertanya dengan pertanyaan yang paling konyol menurut saya, Apakah menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi menjadi prioritas yang utama ?
Pertanyaan terakhir ini yang membuat dia agak sedikit kurang nyaman, mungkin dia mulai berpikir bagaimana seandainya pada saat anaknya masuk kuliah dia tidak dapat menyiapkan dana yang dibutuhkan untuk anaknya melanjutkan kuliah. Yang tadinya si Manager tersebut merasa nyaman-nyaman saja, dengan satu pertanyaan tentang pendidikan anaknya, membuat dia berpikir keras untuk dapat memberikan pendidikan yang baik.
Pelajaran yang saya dapatkan
Pada saat saya tidak mempunyai impian atau impian saya itu mudah untuk didapatkan dalam keadaan sekarang, saya tidak akan bergerak untuk berpikir bagaimana caranya saya bisa bertumbuh lagi untuk mendapatkan yang lebih. Saya akan membedakan antara bermimpi yang lebih besar dengan Greedy atau tamak.
Kalau Greedy atau tamak selalu menginginkan yang lebih lagi, tetapi usaha yang dilakukannya adalah usaha yang mudah dan akibatnya tidak menumbuhkan skill dan kemampuan untuk hal yang lebih positif. Sedangkan impian yang besar akan membuat seseorang itu bertumbuh secara skill dan pengetahuan.

Jadi kenyamanan itu tidak dialami oleh orang yang sudah mapan secara ekonomi saja, melainkan orang yang masih kekurangan secara ekonomi masih dapat merasakan kenyamanan dalam hidupnya. Semakin seseorang punya impian yang besar dan mau mengejarnya, disitulah pertumbuhan secara pribadi akan terbentuk.

Ditulis oleh Indra Sosrodjojo dalam forum linkedin.com

Saturday, 25 June 2016


Bulan suci Ramadhan di Tahun 2016 (1437 H) ini penuh berkah dan kenikmatan bagi yang menjalankannya.
Menahan rasa lapar dan melawan nafsu untuk mendapatkan puasa yang mudahan-mudahan dapat di terima Tuhan, “Amin”.

Begitupun bagi temen-temen yang sudah bekerja, di penghujung Ramadhan, ada satu hal yang PASTI sangat ditunggu.

Apa itu……?

Yup….THR atau Tunjangan Hari Raya, he..he..he..

Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri, telah menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 / 2016 tentang Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Bagi Pekerja / Buruh di Perusahaan. Aturan baru ini berlaku mulai 8 Maret 2016.

Permenaker yang merupakan salah satu peraturan turunan dari Peraturan Pemerintah No. 78 / 2015 tentang Pengupahan ini, secara resmi menggantikan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.04 / MEN / 1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja di Perusahaan.
"Dalam peraturan baru, pekerja dengan masa kerja minimal satu bulan kini berhak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) yang besarannya dihitung secara proporsional sesuai dengan masa kerja", mengutip isi pasal 2 ayat 1 Permenaker No. 6/2016.
  
Jadi, sebelum THRnya kita terima, yuk …kita pelajari aturan - aturan pokok dalam PERMENAKER Nomor 6 TAHUN 2016 ini.

Pasal 2 : 
Pengusaha wajib memberikan THR Keagamaan kepada Pekerja/Buruh yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau lebih.

Pasal 3 : 
Pekerja yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus, tetapi kurang dari 12 bulan diberikan secara PROPORSIONAL dengan masa kerja, yakni dengan perhitungan : 
                 (masa kerja dibagi 12) X 1 bulan Upah (Gaji Pokok + Tunjangan Tetap)

Dimana bagi Pekerja / Buruh Harian Lepas, dalam menentukan besaran 1 bulan Upah sebagai dasar THR Keagamaan, adalah ditentukan sebagai berikut :
  1. Bagi Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih, Upah 1 (satu) bulan dihitung berdasarkan rata-rata Upah yang diterima dalam 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum Hari Raya Keagamaan.
  2. Bagi Pekerja/Buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 (dua belas) bulan, Upah 1 (satu) bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

 Pasal 5 :
Dimana dalam hal Hari Raya Keagamaan yang sama terjadi lebih dari 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, THR Keagamaan diberikan sesuai dengan pelaksanaan Hari Raya Keagamaan.

Pasal 6 :
THR Keagamaan diberikan dalam bentuk uang dengan ketentuan menggunakan mata uang rupiah Negara Republik Indonesia.

Pasal 7 ayat 1 :
Bagi Pekerja waktu tidak tertentu (Tetap) yang diputuskan hubungan kerjanya 30 hari sebelum Hari Raya Keagamaan berhak atas THR.

Pasal 7 ayat 3 :
Bagi Pekerja waktu tertentu (Kontrak) yang telah habis waktunya sebelum Hari Raya Keagamaan Tidak berhak atas THR.

Pasal 10 Ayat (1) :
Pengusaha yang terlambat membayar THR Keagamaan kepada Pekerja / Buruh (lebih dari 7 hari sebelum Hari Raya Keagamaan), dikenai denda sebesar 5% dari total THR Keagamaan yang harus dibayarkan.Dan nantinya Denda ini akan dikelola dan dipergunakan untuk kesejahteraan Pekerja / Buruh yang diatur dalam  peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.

Pasal 10 Ayat (2) :
Denda tersebut tidak menghilangkan kewajiban Pengusaha untuk tetap membayar THR Keagamaan kepada Pekerja / Buruh.

Langkah Jika THR Tidak Dibayar Penuh

Jika memang ada pelanggaran terhadap ketentuan pembayaran THR ini (THR tidak dibayar secara penuh), langkah pertama yang dapat Anda tempuh adalah dengan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan antara Anda dan pengusaha, yang disebut dengan penyelesaian secara BIPARTIT. Perselisihan hubungan industrial wajib diupayakan penyelesaiannya terlebih dahulu melalui perundingan bipartit secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

Selain itu, Anda juga bisa melapor ke Posko Satgas Ketenagakerjaan Peduli Lebaran Tahun 2016. Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengirimkan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan No.1/MEN/VI/2016 tentang Pembayaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2016 (SE THR) kepada para kepala daerah : gubernur, bupati / walikota untuk dilaksanakan, yakni mengamanatkan agar dibentuk Posko Satgas Ketenagakerjaan Peduli Lebaran Tahun 2016. Pembentukan posko pada dasarnya untuk menerima keluhan atau pengaduan pekerja dan pengusaha yang menghadapi masalah pembayaran THR. 

Apabila penyelesaian secara bipartit tidak berhasil dilakukan, cara yang dapat ditempuh adalah dengan melalui mediasi hubungan industrial, yaitu melalui musyawarah antara pekerja dan pengusaha yang ditengahi oleh seorang atau lebih mediator yang netral.

Jika mediasi masih gagal atau tidak mencapai kesepakatan, pekerja bisa mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) sebagaimana yang diatur dalam UU PPHI.

Demikian artikel dari kami, semoga bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Tuesday, 21 June 2016

Karir..! 
siapa sih yang tidak ingin memiliki karir cemerlang. 
Kalaupun sudah ada, apakah sudah sukses..? 
Tidak mudah memang dalam memiliki karir yang sukses, diperlukan upaya yang tidak sedikit dalam mencapainya. Banyak pendekatan yang dilakukan dalam mencapai karir itu sendiri. 
Salah satunya tips berikut ini, sukses berkarir dengan KARIR (Kerja - Antusias - Rajin - Inisiatif - Rawat) :
Kerja
Tiada hal yang tidak dapat diperoleh jika berdiam diri saja. Bahkan dalam doa pun harus diikuti dengan usaha. Kerja melambangkan proses aktifitas dalam mencapai sesuatu. Kita semua sepakat bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang atau sekelompok orang jika tidak berusaha. Dan kerja merupakan bagian dari usaha tersebut.
"kerja merupakan penggunaan proses mental dan fisik dalam mencapai beberapa tujuan yang produktif" (Brown, dalam Anoraga, 1998)
Antusias
Dalam kerja tidak akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa jika dilakukan dengan keterpaksaan bahkan tanpa roh dan semangat. Antusias sebagai bahan bakar aktifitas, sehingga karir yang hendak dirintis melalui aktifitas kerja (apapun), tentu akan menghasilkan sesuatu yang membuat orang lain tercengang, Antusias merupakan wujud dari harapan yang hendak dicapai. Maka dari itu jangan hilangkan antusias mu dengan berhenti dalam kerja.
"sukses meliputi kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan antusiasme" (winston churchill)
Rajin
Rajin tampak luar sebuah aktifitas, ia mudah terlihat karena perduli dengan diri sendiri dan lingkungannya. Sehingga kita dapat melakukan sesuatu dengan kontinyu mencapai hasil. Rajin merupakan sebuah proses dalam mencapai sesuatu yang besar. Rajin juga menggambarkan mutu dalam kerja. Dan Rajin lebih dekat dengan kesuksesan.
"if a jobs woth doing, it's woing woth well"
Inisiatif
Tidak menunggu segala sesuatu baru kemudian bergerak. Melainkan karena keperdulian bagi sekitarnya, maka kita mampu mengambil tanggung jawab terhadap suatu keadaan. Contoh sederhana dalam karir, kita mungkin sering diuji oleh keadaan semisal kerapihan meja kerja. Bukankah dengan meja kerja rapi membuat semangat kerja kita tumbuh. Mark Zuckerberg sukses karena inisiatif dalam membuat media sosial yang dibutuhkan saat itu, tentu dengan kepedulian dan pemikiran dan rajin berusaha.
"move fast and break things. Unless you are breaking stuff, you are not moving fast enough" (Mark Zuckerberg)
Rawat
Segala sesuatu yang telah dihasilkan melalui kerja dengan antusias serta rajin dan memiliki inisiatif tentu akan menggembirakan. Namun ia tidak akan bertahan lama jika kita tidak mampu merawat dengan sikap yang bijak. Yang sering terjadi, kita mampu mencapai puncak keberhasilan namun sering gagal dalam menjaga keberhasilan tersebut dikarenakan cepat merasa puas, padahal kita baru mencapai sukses perantara menuju sukses yang lebih besar. Kita menjadi seperti ini karena hasil dari upaya rawat orang-orang di sekitar kita, terutama kedua orang tua kita.
"Your dream has power. Your vission dan dream will help you to be focus. Your vission and your dream will keep going through your darkest hour"

Penulis : Chaidir Editor : Agung Budi Santoso Sumber : HR CAFE (HR Community) http://www.kompaskarier.com/


Saturday, 18 June 2016


Anda tentu sudah kenal dengan ponsel pintar atau yang sering disebut smart phone. Kalau belum kenal, kenalan dulu dong biar makin tambah pintar.
Ya, ponsel pintar (smart phone) adalah sebuah alat tercanggih abad ini yang diciptakan serta didesain khusus untuk memudahkan penggunanya melakukan berbagai hal.
Contohnya melakukan panggilan (voice call dan video call), kirim pesan singkat (SMS), bersosialisasi di sosmed, googling, chatting dengan teman lama, dan bla bla bla.
Namanya juga ponsel pintar, udah pasti memiliki otak pintar diatas rata-rata penggunanya, iya kan? Itupun kalau si penggunanya mampu mengendalikan, sehingga ponsel pintar menjelma menjadi ponsel cerdas.
Namun lebih dari itu semua, pernahkah Anda membayangkan jika ponsel pintar yang dimiliki menjadi begitu idiot? Dan seperti apa pula kondisinya sehingga bisa menjadi idiot?
Nah, uneg uneg ini yang akan coba saya sampaikan kepada pembaca sekalian dan mudah-mudahan ini tidak terjadi pada Anda semua termasuk saya.
Mau tahu lebih lanjut penyebab ponsel pintar menjadi IDIOT dan bagaimana cara mengatasinya?
Sebelum membaca lebih lanjut siapin dulu mata, hati, telinga dan pikiran dengan secangkir inspirasi.

Penyebab Ponsel Pintar menjadi Idiot,
Untuk mengetahui penyebabnya, dapat kita lihat dari 2 sisi yaitu dari si pengguna (user) dan smart phone itu sendiri.
Sekarang mari kita tinjau penyebab ponsel pintar menjadi idiot yang pertama atau dari sisi pengguna (user) diantaranya:
1.    Pengguna (user) tidak cukup mahir memanfaatkan fitur yang tersedia sehingga banyak fitur dan kecanggihan tidak berfungsi maksimal, alias berfungsi sebagai ponsel biasa (telp dan sms).
2.  Tidak ada energi (lowbat atau kemasukan air) yang membuatnya pintar, alias menjadi idiot berkelanjutan. Makanya sekarang diciptakan smartphone tahan baterai dan tahan air sehingga bisa diajak mandi. Gimana mau pintar kalau ponselnya nyala aja susah, sama aja idiot kan?
3.  Kuota data internetnya habis, ini yang paling parah sob. Beli ponsel pintar mampu, perawatannya malah tak mampu.
4.  Ponsel pintar Cuma buat ngeluh aja, nggak nemuin solusi. Jika Driver Gojek gunakan smartphone buat cari duit masa lo masih aja gunakan smartphone buat ngeluh doang? Move on dong!

Sedangkan penyebab idiot dari sisi ponselnya sendiri antara lain?
1.  Prosesor, Operating System (OS), Memory dan fitur kurang mumpuni alias dibawah standart, sedangkan instalasi aplikasinya aja seabrek, kagak nahan cuy…dalam hal ini perlu di upgrade, kayak iklan OLX kali ya????
2.   Ponselnya memang tidak pintar alias abal-abal. Maklum, nggak bisa beli yang branded (bermerek) dan bisanya cuma beli replika mas bro.
3. Ponselnya nggak maknyus, alias CUMI: cuma minjam, cuma minta, cuma misscall, cuma mirip, cuma mikir, cuma ikut-ikutan dan cuma cuma yang lain.
Kesimpulan
Secara garis besar, dapat kita simpulkan bahwa penyebab idiot sebuah ponsel pintar adalah ketidakmampuan user dalam memaksimalkan fitur dan kurang cermat dalam memilih yang sesuai keperluannya. Sederhananya cuma ikut-ikutan. Mumpung lagi trend, gak ikut ya gak gaul, jadinya mati gaya!

Trik Memaksimalkan Ponsel Pintar menjadi Ponsel Cerdas
Kalau cuma pintar mah itu udah biasa, saatnya kita pilih yang cerdas. Karena menurut pada ahli, yang pintar belum tentu cerdas, sedangkan yang cerdas udah pasti pintar. Pilih Pintar atau Cerdas?
Jadi sekarang bukan saatnya pilih ponsel pintar tapi ponsel cerdas. Iseng-iseng gunakan google translate, Ponsel Cerdas diterjemahkan menjadi Smartphone sedangkan Ponsel Pintar diterjemahkan menjadi Smart Phone.
Hampir setiap hari saya menjumpai teman-teman menggunakan 2 (dua) ponsel sekaligus,  Yang 1 (satu) ponsel butut dan satunya lagi ponsel cerdas. Dari keduanya, yang paling aktif adalah ponsel butut dan jadul, smartphone mah kalah jauh.
Kenapa ini bisa terjadi? Dan setelah saya perhatikan, ponsel butut dan jadul berfungsi buat nelp dan sms doang sedangkan smartphone buat berselancar internet, chatting, facebookan, twitteran dan buat nampang doang.
Terbukti, karena kuota yang lumayan mahal, akhirnya beli kartu perdana yang harganya cukup murah dan khusus buat internetan. Pas kuota habis, kartu langsung dibuang dan ganti lagi sama kartu perdana yang baru.
Praktis kan (habis pakai buang bungkusnya) dan lama-lama ini juga bisa bikin user jadi idiot lho…
Saatnya pilih yang CERDAS. Cerdas dalam berpikir dan bertindak, cerdas dalam mengendalikan ponsel (jangan sampai dikendalikan ponsel ya), cerdas emosional, spiritual dan finansial.

Berikut ini beberapa trik yang bisa Anda coba agar Ponsel Pintar yang Idiot menjelma Menjadi Ponsel Cerdas.

Trik cerdas #1. Gunakan ponsel cerdas untuk bersosialisasi dan memperluas jaringan / networking, baik melalui sosmed maupun berbagai komunitas.
Smartphone tidak cuma buat FB, update status bukan keluhan doang, atau asik main FB sambil kerja.
Billy Boen bilang, jika mau insting bisnis makin kuat musti banyak baca dan banyak berteman. Jaringan dan wawasan yang luas akan menciptakan peluang.

Trik cerdas #2. Saat orang lain menggunakan ponsel untuk sesuatu yang konsumtif, ubahlah pola pikir Anda menjadi produktif. Hebatnya lagi, smartphone mampu membiayai dirinya sendiri bahkan menjadi sumber penghasilan alternatif.
Misalnya jualan online atau meningkatkan omzet lewat BBM, WA, FB. Bisa juga untuk menjalankan aplikasi digital lain seperti affiliasi marketing dan sharing informasi yang inspiratif.

Trik cerdas #3. Menjual smartphone, disaat permintaan meningkat, tentu ini merupakan peluang besar kita untuk menjadikan smartphone sebagai alat penghasil uang, simple kan?
Nggak punya modal, jangan khawatir, jadi reseller smartphone atau paling banter jalankan affiliasi marketing aja. Kuncinya harus kreatif, supaya kretif harus banyak baca dan banyak bergaul.

Trik cerdas #4. Berpikirlah bahwa Smartphone juga buatan manusia, jadi pasti ada kelemahannya. Agar tidak menjadi IDIOT, jangan ketergantungan sama smartphone apalagi dikendalikan oleh smartphone.

Akan jauh lebih penting berbincang dengan orang di samping Anda saat bertemu dengannya ketimbang sibuk dengan Smartphone. Jika smartphone Anda menjadi idiot, maka Anda juga akan segera menyusul.

Demikian ulasan singkat tentang Ponsel Pintar yang Idiot menjelma Menjadi Ponsel Cerdas, semoga memberi inspirasi.

“Agar Ponsel Pintar yang Idiot Menjelma menjadi Ponsel Cerdas gunakanlah dengan bijak, dan kendalikanlah ponsel cerdas Anda (smartphone) sebagai sahabat Anda merintis jalan kesuksesan.”


Artikel ini merupakan kontribusi dari guest blogger bernama Daniel Nagata


Thursday, 16 June 2016

 
ES KOPYOR AGAR AGAR


BAHAN :
2 bks agar agar putih
800 ml santan
50 gr gula pasir
1/4 sdt garam
Sirup cocopandan
Es batu

CARA MEMBUATNYA :
1. Rebus santan, agar agar, gula dan garam, aduk hingga rata, kemudian angkat.
2. Letakkan es batu dalam wadah, ambil adonan agar agar, tuang ke atas bongkahan es batu sedikit demi sedikit dan adonan turun seperti kopyor.
3. Sajikan dalam gelas dan beri sirup cocopandan dan es batu, sajikan.

Resep dari Ipa Suheti

Tuesday, 14 June 2016

PT.SUMBER JAYA TAMA NUSANTARA (JAKARTA)

DIBUTUHKAN SEGERA

HRD/GA (HRGA)



Kualifikasi :
  • Pria/ Wanita usia max 30 tahun.
  • Tegas, teliti, disiplin, bertanggung jawab, loyalitas, jujur & mampu bekerja di bawah tekanan.
  • Menguasai MS. Office
  • Pendidikan minimal S1 Psikologi/Hukum/SDM.
  • Berpengalaman di bidang yang sama minimal 2 tahun.
  • Menguasai UU Ketenagakerjaan
  • Menguasai system payroll/HRIS, mengerti jamsostek dan asuransi kesehatan, mengerti PPh 21, menguasai software absensi karyawan( absen finger)
  • Melakukan proses recruitment

Apabila Anda memenuhi persyaratan diatas segera kirimkan aplikasi lamaran, CV lengkap dan foto terbaru  dengan klik tombol dibawah ini
http://id.jobsdb.com/id/en/job/hrd-ga-200003001586245?utm_medium=email&utm_campaign=RecEmail&utm_source=REPY&utm_content=RecEmail_1&SrcTrack=RecEmail
INFO LOKER DAN HRD: PROSES BERACARA PADA PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIA...: DASAR HUKUM      Pasal 57 UU No. 2 tahun 2004 “ Hukum acara yang berlaku pada pengadilan hubungan industrial adalah hukum acara per...

“Bagaimana cara memulai menjadi pengusaha ?”

Beberapa orang memulai dengan membuat toko online, tetapi bagaimana mindset untuk memulainya ?

Pertanyaan ini sangat banyak ditanyakan oleh orang yang ingin memulai bisnis. Anda bisa mendapatkan banyak jawaban dari berbagai sudut pandang.

Berikut ini adalah jawaban dari Oliver Emberton, founder dari Silktide, sebuah software company di Inggris.
“Anda tidak butuh kualifikasi tertentu, uang atau otak sebesar planet atau bahkan sebuah ide yang bagus sekali. Yang dilakukan entrepreneur adalah membuat “sesuatu” yang secara konsisten menghasilkan uang.”

Pikirkanlah, sebuah perusahaan sebagai mesin yang Anda desain dan bangun, berikut ini adalah McDonalds :

Mesin Anda pasti memiliki bagian-bagian tertentu. Ia menjual sesuatu kepada seseorang dan me-re invest sebagian penjualan untuk membantu membuat penjualan di masa depan. Yang tersisa adalah profit untuk owner.

Berikut ini adalah contoh dari Google :



Jika Anda bisa men-desain, membangun dan memelihara mesin ini, Anda bisa menjadi kaya. Namun tentu saja tidak mudah.

Saatnya bicara tentang diri Anda
Anda anak muda, tidak kaya, sulit mendapat kerja atau membenci pekerjaan Anda ? Mungkin sedikit sifat “memberontak” ? Perfect, Anda tidak punya kebiasaan buruk dan mungkin akan bekerja sampai kuku Anda patah dan mata Anda jatuh ke meja. Dunia menunggu Anda.

Anda orang yang lebih tua, bijaksana, sedikit uang disimpan di rekening bank Anda dengan pekerjaan stabil ? Mungkin sedikit kredit rumah dan anak-anak ? PR Anda menjadi entrepreneur sedikit lebih berat, tetapi tetap bisa dikerjakan.

Kualitas terpenting dari entrepreneur yang bagus adalah energi dan determinasi. Hal lainnya adalah menjadi seorang yang persuasif, hal ini bisa dipelajari. Saya mulai sebagai orang super pemalu di usia 21, saya dengan cepat belajar bagaimana menjual karena itu satu-satunya cara supaya saya bisa makan.

Cukup kalimat pembukanya, sekarang mari buat Anda lebih kaya dari sebelumnya

“The idea”
Lupakan hal-hal nonsense yang Anda dengar tentang value dari sebuah ide.
Ide itu murah.
Ide bisnis itu bernilai lebih kecil daripada sandwich yang sudah dimakan separuh. Setidaknya Anda bisa makan sandwich.
Tentu saja Anda butuh ide. Tetapi ketahuilah bahwa perusahaan yang sukses mendapatkan pendanaan bukan hanya dari ide brilian yang liar. Starbucks memulai dengan menjual kopi di Seattle. Facebook membangun MySpace yang lebih baik, Google membangun Yahoo search yang lebih baik. Microsoft meng-copy Apple – sedangkan Apple meng-copy Xerox.

Original ideas are overrated
Yang tidak overrated adalah timing. Google memilih waktu yang tepat untuk membangun search engine, kalau Anda mau membuatnya sekarang ya good luck deh.
Kebanyakan orang takut memulai bisnis ketika ada kompetisi, tetapi kompetisi bisa saja merupakan hal baik.

Tempat terbaik membuat restoran baru adalah tepat di sebelah restoran lain yang sudah sukses. Mereka sudah dengan baik hati dan kerja keras membangun audience. Banyak bisnis bagus mendompleng kesuksesan bisnis lainnya, lebih baik memiliki beberapa kompetitor daripada tidak sama sekali, Anda hanya perlu menjadi 10% lebih baik.

Saya secara personal merekomendasikan menjual sesuatu yang Anda dan teman Anda akan membeli dalam hitungan detik. Anda akan mengerti bidang yang Anda sendiri kuasai, Anda akan mengerti customer Anda, Anda akan sangat passionate terhadap apa yang Anda lakukan.

Jika Anda bisa membuat bahwa perusahaan Anda adalah tentang “why” bukan “what” nya, Anda akan menginspirasi diri Anda sendiri dan orang-orang di sekitar Anda. Untuk bisa survive ke langkah berikutnya, Anda membutuhkan butiran-butiran inspirasi.

Memulai
Memulai perusahaan sedikit banyak mirip dengan membesarkan anak, semua orang mengasumsikan Anda tahu apa yang Anda lakukan, tetapi si bayi dan perusahaan kan terlahir tanpa buku manual instruksi, Anda melaluinya dengan jatuh bangun dan belajar sambil berjalan.
Pada awalnya kemungkinan besar Anda akan gagal. Tujuan Anda adalah membangun mesin uang, tapi mungkin Anda tidak memiliki keseluruhan bagian dari yang dibutuhkan. Ide Anda mungkin saja separuh salah, tetapi Anda tidak tahu bagian mana yang salah, hal ini normal sekali.



Bagian besar dari memulai perusahaan adalah meyakinkan orang untuk mempercayai Anda. Ketika Steve Jobs mendirikan Apple, ia tidak punya uang dan tidak punya customer, yang terjadi kemudian ia menjadi seorang entrepreneur hebat.

Yang pertama ia lakukan adalah meyakinkan toko komputer lokal untuk meng-order produk Apple yang bahkan belum dibuat, berikutnya dia meyakinkan supplier komponen yang dibutuhkan untuk membuatnya dengan order yang dia dapat untuk meyakinkan supplier bahwa ia bisa membelinya. Lalu Jobs dan tim kecilnya bekerja di garasi untuk membangun komputer pertama, diantarkan ke toko tepat waktu dan membuat profit lumayan. Apple dilahirkan dengan modal minim sekali.

Seringkali ketika menjalankan semua ini entrepreneur harus juggling antara membangun the perfect company (idealist) dan membayar tagihan (realist) – ketiadaan ke-duanya bisa-bisa membunuh bisnis Anda. Banyak yang mempercayai bahwa realist / idealist partnerships adalah hal umum dalam bisnis

Jangan Scaling dengan cepat
Jangan melakukan scaling dengan prematur. Jangan menjadi perusahaan besar terlalu cepat. Jadilah lambat dalam membakar / spending uang . Jangan membuang waktu menulis mission statement dan dokumen-dokumen kebijakan. Kamu masih kecil, jadilah gesit dan selalu dalam sebuah misi. Buat dan juallah barang. Akan ada waktu untuk departemen HR nantinya.

Jangan kaget kalau Anda akan mengubah seluruh perusahaan Anda. Sangat langka suatu bisnis bisa survive dari first contact dengan customer.
Harus survive untuk jangka waktu panjang, reinvest pada kesuksesan-kesuksesan kecil Anda dan lipat gandakan.

Meng-copy diri Anda
Ini adalah langkah yang hampir tidak pernah dipenuhi oleh bisnis kecil.
Sampai posisi ini, mesin uang Anda hampir selalu memiliki bagian yang tidak bisa dipisahkan : Anda sebagai founder.
Jika Anda memiliki background akuntan, Anda mungkin head akuntan. Jika Anda programmer, Anda mungkin programmer terbaik di situ.
Apapun yang Anda lakukan, Anda selalu merasa menjadi bagian essensial dan selalu “overworked” atau bekerja berlebihan.

 Ini bagian beratnya : Anda harus membuat diri Anda menjadi “tidak berguna” atau redundant dalam tim Anda.

Jika Anda tiba-tiba mati besok, bisnis Anda harus tetap berjalan seperti biasa.
Alternatifnya, Anda menjadi self-employed dengan asisten.
Beberapa bisnis tidak bisa melepaskan jebakan ini, jika Anda copywriter brilian, Anda akan struggle. Karena yang membuat perusahaan ini hebat adalah Anda. Dalam kasus ini, kecuali Anda bisa menanamkan diri Anda di dalam business model, Anda tidak akan berkembang.

McDonalds membangun bisnis yang tetap berjalan meskipun mereka membayar gaji minimum. Proses yang mereka jalankan memungkinkan mereka melakukannya : setipa burger efisien dan nyaris tidak ada bedanya. Brand mereka begitu kuat sehingga orang berjejer untuk makan di situ.

Bisnis Anda mungkin sangat berbeda dengan McDonalds tetapi sebisa mungkin harus sama kuatnya.
Jika Anda bisa mencapai situasi ini, Anda bisa memiliki sesuatu yang self-sustaining. Anda harus bisa menghasilkan pendapatan yang baik meskipun Anda tidak bekerja. Waktu Anda sekarang bebas untuk men-tweak bisnis Anda menjadi sesuatu yang lebih baik.

Scale
Langkah terakhir adalah seperti bermain “Who Wants to Be A Millionaire”. Setiap pertanyaan yang Anda jawab benar akan memberikan Anda uang, jika salah, Anda pulang ke rumah.


Jangan membuat kesalahan dengan mengasumsikan sebuah perusahaan besar itu seperti perusahaan kecil – hanya saja lebih besar -

Sejalan dengan perkembangan perusahaan, culture Anda juga akan berubah. Bahkan Anda bisa membenci perusahaan yang Anda buat sendiri (banyak founders merasakan konflik seperti ini).

Ingatlah tidak ada bisnis yang bisa berkembang tanpa batas. Beberapa bisnis lebih efisien dengan size tertentu – mudah untuk menjadi perusahaan perbaikan pipa ledeng dengan hanya 2 orang, tetapi hampir tidak mungkin membangun perusahaan perbaikan pipa dengan 1.000 orang. Pahami limit Anda dari awal. Perusahaan software internet adalah perusahaan yang bisa scale dengan baik, karena itu banyak mencetak milioner muda.

Akhirnya ..
Saat ini tidak sulit memulai sebuah perusahaan. Anda bisa membuat killer product di kamar kos tanpa harus mendaftarkan perusahaan. Ini cukup untuk Facebook.

Entrepreneurship adalah bentuk dari “perjudian yang tercerahkan”. Skill dan keuletan adalah faktor penentu yang besar. Sepanjang Anda pantang menyerah apabila terjatuh, dan terus belajar, peluang Anda sukses tetap ada, Anda hanya harus berani melakukannya.


Sumber : http://startupbisnis.com/6-cara-meningkatkan-daya-tarik-blog-bisnis-anda/


Categories

Blog Archive

Powered by Blogger.

Followers

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Our Facebook Page

Popular Posts